Rabu, 25 Februari 2009

sawit dan ternak

Kamis, 26/02/2009
Sumsel luncurkan program integrasi sapi-sawit
Cetak
PALEMBANG: Pemprov Sumatra Selatan mendukung swasembada daging melalui program integrasi sapi-sawit dengan memanfaatkan lahan perkebunan di daerah tersebut."Program integrasi sapi-sawit di Sumsel ini untuk mendukung swasembada daging. Program ini mendahului program dari provinsi lain," kata Plt Kepala Dinas Peternakan Sumsel Asrillazi, kemarin.Menurut dia, integrasi sapi-sawit ini ternyata berdampak secara nasional karena Dirjen Perkebunan Deptan mendukung sepenuhnya kegiatan itu dengan memberikan paket sebesar Rp400 juta dan sapi 500 ekor.Dia menjelaskan bantuan itu akan diberikan kepada delapan kabupaten, yakni Musi Rawas, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, OKU Timur, Ogan Komering Ulu, Banyuasin, Muara Enim, dan Lahat.Asrillazi menambahkan bantuan dari Pemprov Sumsel untuk kegiatan ini sebesar Rp3 miliar dan dari kredit ketahanan pangan dan energi sebesar Rp10 miliar dan dari Dirjen pengelolaan lahan dan air sebesar Rp5 miliar.Besarnya bantuan yang diberikan itu, ungkapnya, menunjukkan bahwa program integrasi sapi-sawit ini mendapat dukungan sepenuhnya dari pusat.Dia mengharapkan ada nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Sumsel dan pimpinan perusahaan perkebunan yang berada di pusat dengan melibatkan tiga direktur jendral, yakni peternakan, perkebunan, dan kepala badan pembiayaan.Pada perkembangan lain, Bank Muamalat Indonesia Palembang mengurangi pengucuran kredit di sektor perkebunan hingga Juni menyusul pasar komoditas dan konstruksi belum membaik akibat krisis global.Kepala Cabang Bank Muamalat Indonesia Palembang Karsono menjelaskan keputusan membatasi pendanaan di sektor andalan tersebut sangat realistis karena mengacu harga komoditas di pasaran yang belum membaik."Kami lakukan sebagai upaya agar risiko kredit bermasalah dapat dikendalikan sampai akhir tahun," ujarnya, kemarin.Dia menerangkan secara umum target dari pusat memang turun dari 30% menjadi 20%.Dia mengungkapkan selama ini penyerapan kredit di dua sektor itu cukup mendominasi dengan nominal yang tidak sedikit. Pada 2008 kucuran kredit perkebunan mencapai Rp30 miliar lebih. (k49)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar