Selasa, 10 Februari 2009

PT BA Tingkatkan Produksi

Targetkan produksi 50 juta ton, PTBA genjot ekspansi usaha

TANJUNG ENIM, Sumsel: PT Tambang Bukit Asam (PTBA) menggenjot sejumlah mega proyek infrastruktur untuk mendukung rencana meraih penjualan batu bara sebanyak 50 juta ton pada 2014.

Dirut PTBA Sukrisno mengatakan persero menargetkan bisa melakukan penjualan batu bara sebesar 50 juta ton pada peringatan tahun emas perusahaan itu pada 2014. Kini, lanjutnya, perusahaan telah mampu memproduksi batu bara 10 juta ton.

"Dalam rangka mengejar target itu, kami tengah mempersiapkan sejumlah ekspansi usaha infrastruktur," ujarnya kemarin.

Megaproyek PTBA yang kini disiapkan berupa membentuk perusahaan patungan PTBA dan PT Kereta Api (PTKA). Nama perusahaan patungan itu adalah Sriwijaya Kereta Api Trans (SKAT) dengan komposisi modal PTBA sebesar 30% PT BA atau setara Rp464,197 miliar dan 70% dari PTKA, yang setara Rp 1,083 triliun. SKAT nantinya diharapkan mampu mengangkut batu bara 20 juta ton per tahun.

Menurut Sukrisno, kedua BUMN itu sedang menunggu lampu hijau dari pemerintah berupa pembebasan pajak senilai Rp309 miliar. Permohonan itu, lanjutnya, telah diajukan PTKA kepada Departemen Keuangan melalui Meneg BUMN.

"Bila permohonan ditolak, pembentukan perusahaan patungan tetap berlanjut. Nanti kami akan cari kompensasinya. Yang jelas, semester pertama perusahaan itu harus terbentuk."

Proyek infrastruktur lainnya berupa pembangunan rel KA pengangkut batu bara dari Lampung ke Sumatra Selatan sepanjang 308 km yang ditargetkan selesai 2013. Rel ini secara khusus dipakai untuk kepentingan angkutan batu bara.

Proyek rel KA digarap konsorsium yang melibatkanPTBA, PT Transpacific Railway Infrastructure, dan China Railway Engineering Corp dengan nilai total investasi sekitar US$1,06 miliar. "Proyek ini akan didanai dengan menggunakan sistem sharing, yakni PT BA membayar cash 10%, Transpacific 80%, dan China Railway 10%." Bersamaan dengan itu, PTBA juga menggarap proyek rel KA sepanjang 270 km yang digagas Pemprov Sumsel menuju Pelabuhan Tanjung Api-api.

Proyek infrastruktur lainnya yang sedang disiapkan PTBA adalah pembangunan PLTU berkapasitas 4X600 MW.

Proyek PLTU bernilai US$2,7 miliar berlokasi di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. PTBA memiliki saham di PLTU itu sebesar 28%.

Sisanya masing-masing China Huadian Corporation (55%), PLN (8%), PT Truba Manunggal (8%), dan Pemda Sumatra Selatan sebesar 1%. (k49)

Bisnis Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar