Selasa, 17 Februari 2009

pupuk

Jatah pupuk Sumsel ditambah 78.000 ton
Cetak
PALEMBANG: Provinsi Sumatra Selatan mendapat jatah pupuk bersubsidi untuk tanaman pangan tahun ini mencapai 144.950 ton per tahun, atau naik sekitar 35% dari alokasi pada 2008 sebanyak 223.000 tonNamun, tambahan pupuk sebanyak 78.000 ton itu belum sesuai dengan kebutuhan riil di Sumsel yang mencapai 175.000 ton per tahun."Alokasi pupuk bersubsidi tersebut 67% digunakan untuk tanaman pangan, dan sisanya untuk perkebunan," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumsel Darmansyah, kemarin.Dia menjelaskan peningkatan alokasi pupuk bersubsidi itu bukan untuk urea saja, melainkan juga jenis lainnya, seperti NPK mencapai 80.000 ton, ZA (5.000 ton, SP-36(50.000 ton), dan organik (10.000 ton).Dia menerangkan meningkatnya jumlah alokasi tersebut disesuaikan dengan kondisi lahan pertanian tanaman pangan di Sumsel saat ini mencapai 778.000 hektare, yang terdiri dari sawah pasang surut, sawah irigasi teknis, tadah hujan, lebak, dan ladang."Pada 2008 lalu luas lahan pertanian tanaman pangan Sumsel 730.133 hektare dan luas panen 698.962 hektare," imbuhnya.Areal pasang surut terbesar berada di Banyuasin, Ogan Komering Ulu Timur, dan Ogan Komering Ilir.Di Banyuasin mencapai 184.582 hektare dan Ogan Komering Ulu Timur 123.415 hektare.KelangkaanTerkait dengan langkanya pasokan super phos (SP-36) di Kabupaten Musi Banyuasin beberapa pekan ini, Petrokimia Gresik siap memasok pupuk tersebut.Kepala Cabang PT Petrokimia Gresik Wilayah Sumsel Edi Sukamto menyebutkan super phos bukannya langka, stok gudang saat ini cukup aman mencapai 1.339 ton.Namun, pihaknya belum menerima rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) setempat sehingga belum bisa menyalurkan pupuk super phos.Sekarang, lanjutnya, menurut aturan harus ada RDKK sehingga permintaan belum dipenuhi. Namun, hari ini perusahaannya siap menyalurkan apabila RDKK sudah diterima.Dia menyebutkan tahun ini kebutuhan super phos mencapai 50.000 ton per tahun.Menurut Edi, pupuk tersebut untuk memenuhi kebutuhan berasal dari 14 kabupaten di Sumatra Selatan."Kami telah bekerja sama dengan 8 distributor untuk menyalurkan kebutuhan pupuk di 14 kabupaten tersebut," ujarnya. (k49)Bisnis Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar