Jumat, 13/02/2009
Pemprov Sumsel didesak benahi distribusi pupuk
Cetak
PALEMBANG: Pemprov Sumatra Selatan diminta segera mengeluarkan kebijakan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi kepada Koperasi Unit Desa (KUD) yang berwenang menangani distribusi.
Munadjiah, Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sumsel, menegaskan penugasan kepada KUD di Sumsel dalam pendistribusian pupuk bersubsidi setidaknya dapat menekan kelangkaan pupuk di daerah."Selama ini KUD sudah terbukti bekerja untuk petani, sehingga tidak salah kebijakan tersebut dapat diberlakukan di Sumsel," ungkapnya kemarin.Apalagi, ujarnya, berdasarkan informasi dari pemerintah pusat, pada 2010 pendistribusian pupuk bersubsidi akan dikembalikan ke koperasi/KUD. Oleh karena itu, saat ini perlu dilakukan uji coba.Menurut Munadjiah, pendistribusian pupuk yang dilakukan oleh pihak lain yang selama ini tidak bekerja untuk petani terbukti telah banyak pupuk yang diselewengkan. Hal itu, sambungnya, mengakibatkan petani kesulitan mendapatkan pupuk.Akibatnya kelangkaan pupuk tersebut, katanya, para petani terpaksa membeli pupuk dengan harga nonsubsidi atau sekitar Rp8.000 per kilogram, padahal pupuk bersubsidi hanya Rp1.100 per kilogram.Menurut dia, para petani semakin sengsara karena selama ini pendistribusian pupuk bersubsidi sebagian besar masih dikuasai oleh para pedagang besar.Hal itu, sambungnya, mengakibatkan distribusi pupuk tidak jelas, bahkan lebih parah lagi sebagian besar jatah pupuk bersubsidi milik petani dialihkan ke perusahaan perkebunan.Dia menambahkan dari sekitar 3.000 koperasi yang ada di Sumsel, sebagian besar terdapat di daerah dan dikelola dengan baik dan memungkinkan untuk mendistribusikan pupuk.Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf mengakui terjadinya banyak kasus salah sasaran dalam pendistribusian pupuk bersubsidi sehingga masih banyak petani yang tidak mendapatkan jatah pupuk yang menjadi hak mereka."Kami sangat mendukung kebijakan pusat tersebut, tetapi perlu menunggu ketentuan baru. Kami akan membicarakan masalah itu dengan gebernur," ungkapnya. (k49)Bisnis Indonesia
Selasa, 17 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar