Kamis, 26/02/2009
NUSANTARAMusi III tuntas tahun ini
Cetak
PALEMBANG: Pemprov Sumatra Selatan menargetkan pembangunan fisik Jembatan Musi III terealisasi pada tahun ini menyusul pelaksanaan survei lokasi pada Maret.
"Pada prinsipnya kami terus berusaha untuk merealisasikan pembangunan fisik Musi III, mengingat makin padatnya jumlah kendaraan di Sumsel.
Sebagai langkah awal akan dilakukan survei lokasi jembatan di tiga lokasi yang memungkinkan untuk dibangun," ujar Heri Amalino, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sumsel, pekan ini.Jembatan Musi III, lanjutnya, akan dibiayai dari China Road and Bridge Cooperation (CRBC) dengan kebutuhan dana sebesar Rp950 miliar. (Bisnis/k49)
Rabu, 25 Februari 2009
sawit dan ternak
Kamis, 26/02/2009
Sumsel luncurkan program integrasi sapi-sawit
Cetak
PALEMBANG: Pemprov Sumatra Selatan mendukung swasembada daging melalui program integrasi sapi-sawit dengan memanfaatkan lahan perkebunan di daerah tersebut."Program integrasi sapi-sawit di Sumsel ini untuk mendukung swasembada daging. Program ini mendahului program dari provinsi lain," kata Plt Kepala Dinas Peternakan Sumsel Asrillazi, kemarin.Menurut dia, integrasi sapi-sawit ini ternyata berdampak secara nasional karena Dirjen Perkebunan Deptan mendukung sepenuhnya kegiatan itu dengan memberikan paket sebesar Rp400 juta dan sapi 500 ekor.Dia menjelaskan bantuan itu akan diberikan kepada delapan kabupaten, yakni Musi Rawas, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, OKU Timur, Ogan Komering Ulu, Banyuasin, Muara Enim, dan Lahat.Asrillazi menambahkan bantuan dari Pemprov Sumsel untuk kegiatan ini sebesar Rp3 miliar dan dari kredit ketahanan pangan dan energi sebesar Rp10 miliar dan dari Dirjen pengelolaan lahan dan air sebesar Rp5 miliar.Besarnya bantuan yang diberikan itu, ungkapnya, menunjukkan bahwa program integrasi sapi-sawit ini mendapat dukungan sepenuhnya dari pusat.Dia mengharapkan ada nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Sumsel dan pimpinan perusahaan perkebunan yang berada di pusat dengan melibatkan tiga direktur jendral, yakni peternakan, perkebunan, dan kepala badan pembiayaan.Pada perkembangan lain, Bank Muamalat Indonesia Palembang mengurangi pengucuran kredit di sektor perkebunan hingga Juni menyusul pasar komoditas dan konstruksi belum membaik akibat krisis global.Kepala Cabang Bank Muamalat Indonesia Palembang Karsono menjelaskan keputusan membatasi pendanaan di sektor andalan tersebut sangat realistis karena mengacu harga komoditas di pasaran yang belum membaik."Kami lakukan sebagai upaya agar risiko kredit bermasalah dapat dikendalikan sampai akhir tahun," ujarnya, kemarin.Dia menerangkan secara umum target dari pusat memang turun dari 30% menjadi 20%.Dia mengungkapkan selama ini penyerapan kredit di dua sektor itu cukup mendominasi dengan nominal yang tidak sedikit. Pada 2008 kucuran kredit perkebunan mencapai Rp30 miliar lebih. (k49)
Sumsel luncurkan program integrasi sapi-sawit
Cetak
PALEMBANG: Pemprov Sumatra Selatan mendukung swasembada daging melalui program integrasi sapi-sawit dengan memanfaatkan lahan perkebunan di daerah tersebut."Program integrasi sapi-sawit di Sumsel ini untuk mendukung swasembada daging. Program ini mendahului program dari provinsi lain," kata Plt Kepala Dinas Peternakan Sumsel Asrillazi, kemarin.Menurut dia, integrasi sapi-sawit ini ternyata berdampak secara nasional karena Dirjen Perkebunan Deptan mendukung sepenuhnya kegiatan itu dengan memberikan paket sebesar Rp400 juta dan sapi 500 ekor.Dia menjelaskan bantuan itu akan diberikan kepada delapan kabupaten, yakni Musi Rawas, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, OKU Timur, Ogan Komering Ulu, Banyuasin, Muara Enim, dan Lahat.Asrillazi menambahkan bantuan dari Pemprov Sumsel untuk kegiatan ini sebesar Rp3 miliar dan dari kredit ketahanan pangan dan energi sebesar Rp10 miliar dan dari Dirjen pengelolaan lahan dan air sebesar Rp5 miliar.Besarnya bantuan yang diberikan itu, ungkapnya, menunjukkan bahwa program integrasi sapi-sawit ini mendapat dukungan sepenuhnya dari pusat.Dia mengharapkan ada nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Sumsel dan pimpinan perusahaan perkebunan yang berada di pusat dengan melibatkan tiga direktur jendral, yakni peternakan, perkebunan, dan kepala badan pembiayaan.Pada perkembangan lain, Bank Muamalat Indonesia Palembang mengurangi pengucuran kredit di sektor perkebunan hingga Juni menyusul pasar komoditas dan konstruksi belum membaik akibat krisis global.Kepala Cabang Bank Muamalat Indonesia Palembang Karsono menjelaskan keputusan membatasi pendanaan di sektor andalan tersebut sangat realistis karena mengacu harga komoditas di pasaran yang belum membaik."Kami lakukan sebagai upaya agar risiko kredit bermasalah dapat dikendalikan sampai akhir tahun," ujarnya, kemarin.Dia menerangkan secara umum target dari pusat memang turun dari 30% menjadi 20%.Dia mengungkapkan selama ini penyerapan kredit di dua sektor itu cukup mendominasi dengan nominal yang tidak sedikit. Pada 2008 kucuran kredit perkebunan mencapai Rp30 miliar lebih. (k49)
Selasa, 24 Februari 2009
bus
Rabu, 25/02/2009
Palembang operasikan bus udara 2013
Cetak
PALEMBANG: Pemerintah Kota Palembang menargetkan pembangunan aero bus (bus udara menggunakan kabel) pada 2013 guna mengatasi kemacetan lalu lintas di jalur raya dan mendukung transportasi massal semi busway.
Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengungkapkan pemkot sedang menjajaki penggunaan transportasi aero bus tersebut. Pengembangan aero bus juga diharapkan dapat mendukung Palembang sebagai kota tujuan wisata.
"Mudah-mudahan dapat diwujudkan 4 tahun-5 tahun ke depan. Pasalnya, penerapan transportasi massal harus dilakukan terpadu, selain itu harus melibatkan transportasi jalan raya, juga perlu didukung semacam mass rapid transportation (MRT), seperti monorail atau aero bus ,"ujarnya, seusai paparan PT Pakarya Trans International, kemarin.
Dia menerangkan untuk mengantipasi kemacetan akibat pertumbuhan kendaraan yang kian tahun meningkat di Palembang perlu solusi mengatasi masalah tersebut.Aero bus, katanya, dapat diterapkan dengan monorail seperti di Jalan Sudirman, meskipun dirasakan cukup sulit. Namun, dengan aero bus tidak memakan banyak ruang.Teknologi aero bus , lanjutnya, diadopsi dari Jerman yang diharapkan dapat menjawab tantangan transportasi di Palembang.
Di Indonesia, ujarnya, sejauh ini belum digunakan moda tersebut.Namun, sejumlah kota segera menerapkan seperti Yogyakarta, Surabaya , Makasar, Jakarta , dan Bali."Yang jelas nanti bisa menambah daya tarik Palembang. Bisa juga rutenya dari Stasiun Kertapati melewati Sungai Musi menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II atau dari Pulo Kemaro ke Pulokerto. Ini baru rencana, nanti dimatangkan lagi," ungkap wali kota.Masalah danaTerkait dengan pendanaan, Eddy belum bisa memastikan, tetapi harus dilakukan pembahasan lebih lanjut dan dipelajari secara detail.Presiden PT Pakarya Trans International Jusuf Wiriadidjaja mengatakan dalam rangkaian aero bus dari 12 gerbong, seperti bus dapat menampung 400 orang penumpang."Dari segi investasinya, aero bus ini lebih murah dibandingkan dengan monorail," tegasnya.Menurut Jusuf, investasi dibutuhkan USS$20 juta per mil, sedangkan investasi monorail sedikitnya dibutuhkan US$30 per mil-US$40 juta per mil. Selain itu aero bus tidak perlu lagi membangun pilar-pilar beton.Sementara itu, Dewan Lalu Lintas Kota Palembang mengadakan rapat koordinasi guna membahas dan mengatasi permasalahan lalu lintas yang muncul belakangan ini. (k49)
Bisnis Indonesia
Palembang operasikan bus udara 2013
Cetak
PALEMBANG: Pemerintah Kota Palembang menargetkan pembangunan aero bus (bus udara menggunakan kabel) pada 2013 guna mengatasi kemacetan lalu lintas di jalur raya dan mendukung transportasi massal semi busway.
Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengungkapkan pemkot sedang menjajaki penggunaan transportasi aero bus tersebut. Pengembangan aero bus juga diharapkan dapat mendukung Palembang sebagai kota tujuan wisata.
"Mudah-mudahan dapat diwujudkan 4 tahun-5 tahun ke depan. Pasalnya, penerapan transportasi massal harus dilakukan terpadu, selain itu harus melibatkan transportasi jalan raya, juga perlu didukung semacam mass rapid transportation (MRT), seperti monorail atau aero bus ,"ujarnya, seusai paparan PT Pakarya Trans International, kemarin.
Dia menerangkan untuk mengantipasi kemacetan akibat pertumbuhan kendaraan yang kian tahun meningkat di Palembang perlu solusi mengatasi masalah tersebut.Aero bus, katanya, dapat diterapkan dengan monorail seperti di Jalan Sudirman, meskipun dirasakan cukup sulit. Namun, dengan aero bus tidak memakan banyak ruang.Teknologi aero bus , lanjutnya, diadopsi dari Jerman yang diharapkan dapat menjawab tantangan transportasi di Palembang.
Di Indonesia, ujarnya, sejauh ini belum digunakan moda tersebut.Namun, sejumlah kota segera menerapkan seperti Yogyakarta, Surabaya , Makasar, Jakarta , dan Bali."Yang jelas nanti bisa menambah daya tarik Palembang. Bisa juga rutenya dari Stasiun Kertapati melewati Sungai Musi menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II atau dari Pulo Kemaro ke Pulokerto. Ini baru rencana, nanti dimatangkan lagi," ungkap wali kota.Masalah danaTerkait dengan pendanaan, Eddy belum bisa memastikan, tetapi harus dilakukan pembahasan lebih lanjut dan dipelajari secara detail.Presiden PT Pakarya Trans International Jusuf Wiriadidjaja mengatakan dalam rangkaian aero bus dari 12 gerbong, seperti bus dapat menampung 400 orang penumpang."Dari segi investasinya, aero bus ini lebih murah dibandingkan dengan monorail," tegasnya.Menurut Jusuf, investasi dibutuhkan USS$20 juta per mil, sedangkan investasi monorail sedikitnya dibutuhkan US$30 per mil-US$40 juta per mil. Selain itu aero bus tidak perlu lagi membangun pilar-pilar beton.Sementara itu, Dewan Lalu Lintas Kota Palembang mengadakan rapat koordinasi guna membahas dan mengatasi permasalahan lalu lintas yang muncul belakangan ini. (k49)
Bisnis Indonesia
raskin
Raskin disalurkan sebelum Maret
Cetak
PALEMBANG: Penyaluran jatah beras untuk rakyat miskin (raskin) di Provinsi Sumatra Selatan ditargetkan sudah disalurkan sebelum Maret karena jumlah rumah tangga sasaran (RTS) pada tahun ini tidak banyak berubah.
Eddy Hermanto, Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Provinsi Sumsel, mengungkapkan penambahan jumlah RTS hanya sedikit dari jumlah yang diajukan sebelumnya.Dia menjelaskan penentuan alokasi RTS sesuai dengan jumlah penduduk setiap daerah.
"Tidak ada masalah, kabupaten/ kota akan kami panggil guna pembahasan penyaluran di lapangan," ujarnya kemarin.
Menurut dia, alokasi raskin 2009 sebanyak 597.050 RTS ditambah 55.483 RTS. Dengan demikian, sambungnya, total RTS penerima raskin pada tahun ini di Provinsi Sumsel sebanyak 652.533, atau setara dengan 9.787,99 ton beras.Setiap RTS, katanya, mendapatkan jatah 15 kg beras per bulan dengan metode penyaluran seperti biasanya.
Namun, imbuh Eddy, mulai tahun ini penyaluran raskin dilengkapi dengan kartu kendali penerima yang mencantumkan nama dan alamat. "Jadi tidak mungkin tersalur kepada orang yang salah karena ada namanya," tegasnya.
Saat ini, ungkapnya, dilakukan persiapan pencetakan kartu pengendali yang akan dibagikan kepada penerima. Dia menjanjikan sebelum memasuki Maret, jatah raskin pada Februari dan Januari langsung disalurkan.
Hal itu, sambung Eddy, juga diperkuat dengan Surat Keputusan Gubernur Sumsel yang segera dikeluarkan sehingga masyarakat yang berhak secepatnya dapat menerima raskin.
Dari 15 kabupaten/kota, ujarnya, Kota Palembang mendapatkan alokasi raskin terbanyak dengan jumlah 106.734 RTS.Adapun yang mendapatkan alokasi paling sedikit adalah Kota Prabumulih sebanyak 6.179 RTS.
Terkait dengan stok beras, ungkap Eddy, sudah tersedia di gudang Perum Bulog setempat yang siap disalurkan kapan saja, setelah persiapan distribusi selesai.
"Tahap awal ini Bulog akan cetak dan distribusikan kartu kendali itu dahulu. Itu sesuai dengan petunjuk dari keputusan presiden," jelasnya. (k49)Bisnis Indonesia
Cetak
PALEMBANG: Penyaluran jatah beras untuk rakyat miskin (raskin) di Provinsi Sumatra Selatan ditargetkan sudah disalurkan sebelum Maret karena jumlah rumah tangga sasaran (RTS) pada tahun ini tidak banyak berubah.
Eddy Hermanto, Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Provinsi Sumsel, mengungkapkan penambahan jumlah RTS hanya sedikit dari jumlah yang diajukan sebelumnya.Dia menjelaskan penentuan alokasi RTS sesuai dengan jumlah penduduk setiap daerah.
"Tidak ada masalah, kabupaten/ kota akan kami panggil guna pembahasan penyaluran di lapangan," ujarnya kemarin.
Menurut dia, alokasi raskin 2009 sebanyak 597.050 RTS ditambah 55.483 RTS. Dengan demikian, sambungnya, total RTS penerima raskin pada tahun ini di Provinsi Sumsel sebanyak 652.533, atau setara dengan 9.787,99 ton beras.Setiap RTS, katanya, mendapatkan jatah 15 kg beras per bulan dengan metode penyaluran seperti biasanya.
Namun, imbuh Eddy, mulai tahun ini penyaluran raskin dilengkapi dengan kartu kendali penerima yang mencantumkan nama dan alamat. "Jadi tidak mungkin tersalur kepada orang yang salah karena ada namanya," tegasnya.
Saat ini, ungkapnya, dilakukan persiapan pencetakan kartu pengendali yang akan dibagikan kepada penerima. Dia menjanjikan sebelum memasuki Maret, jatah raskin pada Februari dan Januari langsung disalurkan.
Hal itu, sambung Eddy, juga diperkuat dengan Surat Keputusan Gubernur Sumsel yang segera dikeluarkan sehingga masyarakat yang berhak secepatnya dapat menerima raskin.
Dari 15 kabupaten/kota, ujarnya, Kota Palembang mendapatkan alokasi raskin terbanyak dengan jumlah 106.734 RTS.Adapun yang mendapatkan alokasi paling sedikit adalah Kota Prabumulih sebanyak 6.179 RTS.
Terkait dengan stok beras, ungkap Eddy, sudah tersedia di gudang Perum Bulog setempat yang siap disalurkan kapan saja, setelah persiapan distribusi selesai.
"Tahap awal ini Bulog akan cetak dan distribusikan kartu kendali itu dahulu. Itu sesuai dengan petunjuk dari keputusan presiden," jelasnya. (k49)Bisnis Indonesia
PLTU
Selasa, 24/02/2009
PLTG Borang peroleh gas Pertamina 2010
PALEMBANG: Badan usaha milik daerah PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) membeli gas dari Pertamina Eksplorasi Prabumulih senilai Rp350 miliar guna memasok kebutuhan pembangkit listrik tenaga gas Sematang Borang berkapasitas 14 megawatt (MW).
Bahder Johan, Direktur Utama PT SP2J, mengungkapkan kerja sama pembelian gas dengan Pertamina sudah tidak ada masalah lagi, sehingga pada 1 Juli 2010 PLTG Sematang Borang yang dibangun dengan dana Rp650 miliar sudah dapat meminta sebanyak 2 million metric British thermal unit/ mmBtu.
"Kami harapkan pada tahun depan pasokan gas sudah tidak ada kendala dan sesuai dengan kapasitas tampung di PLTG per hari," ujarnya, seusai penandatanganan kerja sama pembelian gas PT SP2J dengan PT Pertamina (Persero) Eksplorasi Prabumulih yang disaksikan Wakil Kepala BP-Migas Abdul Muin, akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan kontrak pembelian gas selama 10 tahun juga disebutkan dapat melakukan eskalasi 3% per tahun.
Menurut Bahder, pembangunan PLTG tersebut ditargetkan tuntas pada tahun depan yang akan dijual ke PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan gardu induk Boombaru, Palembang ke jaringan 20 KV.
Pasokan energi listrik itu, sambungnya, merupakan pengaman. Pada saat jaringan PLN 70 KV-150 KV bermasalah, gardu induk Boombaru tidak berpengaruh dan diharapkan Palembang akan aman dari gangguan pemadaman.
Dia menjelaskan sistem kelistrikan Palembang sangat bergantung pada sistem interkoneksi trans-Sumatra 70 KV-150 KV, sehingga terdapat gangguan sedikit saja, listrik di Palembang akan bermasalah.
"Pembangkit yang kita bangun sangat kecil. Untuk mengamankan Palembang sudah cukup karena selain kita, ada pembangkit kecil lainnya seperti sako, Musi II yang bermain di 20 KV," katanya.
Manajer Pemasaran Minyak dan Gas PT Pertamina Eksplorasi Prabumulih Jarwo Sanjoso menjelaskan sebelumnya EP telah menyuplai kebutuhan gas di PLTG Musi II dan PLTG Sako. (k49)
Bisnis Indonesia
PLTG Borang peroleh gas Pertamina 2010
PALEMBANG: Badan usaha milik daerah PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) membeli gas dari Pertamina Eksplorasi Prabumulih senilai Rp350 miliar guna memasok kebutuhan pembangkit listrik tenaga gas Sematang Borang berkapasitas 14 megawatt (MW).
Bahder Johan, Direktur Utama PT SP2J, mengungkapkan kerja sama pembelian gas dengan Pertamina sudah tidak ada masalah lagi, sehingga pada 1 Juli 2010 PLTG Sematang Borang yang dibangun dengan dana Rp650 miliar sudah dapat meminta sebanyak 2 million metric British thermal unit/ mmBtu.
"Kami harapkan pada tahun depan pasokan gas sudah tidak ada kendala dan sesuai dengan kapasitas tampung di PLTG per hari," ujarnya, seusai penandatanganan kerja sama pembelian gas PT SP2J dengan PT Pertamina (Persero) Eksplorasi Prabumulih yang disaksikan Wakil Kepala BP-Migas Abdul Muin, akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan kontrak pembelian gas selama 10 tahun juga disebutkan dapat melakukan eskalasi 3% per tahun.
Menurut Bahder, pembangunan PLTG tersebut ditargetkan tuntas pada tahun depan yang akan dijual ke PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan gardu induk Boombaru, Palembang ke jaringan 20 KV.
Pasokan energi listrik itu, sambungnya, merupakan pengaman. Pada saat jaringan PLN 70 KV-150 KV bermasalah, gardu induk Boombaru tidak berpengaruh dan diharapkan Palembang akan aman dari gangguan pemadaman.
Dia menjelaskan sistem kelistrikan Palembang sangat bergantung pada sistem interkoneksi trans-Sumatra 70 KV-150 KV, sehingga terdapat gangguan sedikit saja, listrik di Palembang akan bermasalah.
"Pembangkit yang kita bangun sangat kecil. Untuk mengamankan Palembang sudah cukup karena selain kita, ada pembangkit kecil lainnya seperti sako, Musi II yang bermain di 20 KV," katanya.
Manajer Pemasaran Minyak dan Gas PT Pertamina Eksplorasi Prabumulih Jarwo Sanjoso menjelaskan sebelumnya EP telah menyuplai kebutuhan gas di PLTG Musi II dan PLTG Sako. (k49)
Bisnis Indonesia
PHRI
Selasa, 24/02/2009
NUSANTARA
PHRI protes razia di hotel
PALEMBANG : Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Selatan menilai razia narkoba yang dilakukan aparat kepolisian tanpa seizin manajemen hotel dapat merugikan hotel bersangkutan.
Iwan Setiawan, Ketua PHRI Sumsel, menyatakan protes keras atas sikap aparat tersebut karena prosedur itu dinilai menyalahi aturan.
Hotel Duta yang terletak di kawasan Letkol Iskandar beberapa waktu lalu merupakan contoh arogansi aparat karena melakukan razia di luar batas toleransi.
"Penggerebekan yang dilakukan aparat di beberapa hotel tanpa izin dari manajemen dapat merugikan dan berdampak terhadap tingkat hunian hotel bersangkutan," ujarnya kemarin. (Bisnis/k49)
Cetak
bisnis.com
");
//-->
NUSANTARA
PHRI protes razia di hotel
PALEMBANG : Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Selatan menilai razia narkoba yang dilakukan aparat kepolisian tanpa seizin manajemen hotel dapat merugikan hotel bersangkutan.
Iwan Setiawan, Ketua PHRI Sumsel, menyatakan protes keras atas sikap aparat tersebut karena prosedur itu dinilai menyalahi aturan.
Hotel Duta yang terletak di kawasan Letkol Iskandar beberapa waktu lalu merupakan contoh arogansi aparat karena melakukan razia di luar batas toleransi.
"Penggerebekan yang dilakukan aparat di beberapa hotel tanpa izin dari manajemen dapat merugikan dan berdampak terhadap tingkat hunian hotel bersangkutan," ujarnya kemarin. (Bisnis/k49)
Cetak
bisnis.com
");
//-->
Kamis, 19 Februari 2009
TV
Jumat, 20/02/2009
LAYANANLembaga penyiaran ajukan izin
Cetak
PALEMBANG: Sebanyak 14 lembaga penyiaran dan satu stasiun televisi telah mengajukan izin prinsip penyiaran (IPP) di Sumatra Selatan, menyusul peluang untuk memperoleh jaringan masih terbuka lebar.
"Minat atas izin radio dan televisi di Sumsel sangat tinggi, terbukti hingga kini masih banyak pengusaha yang mengajukan izin baru," kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumsel Mudrik Qori, kemarin.
Permohonan dari 14 lembaga penyiaran itu terdiri atas 12 lembaga penyiaran swasta dan dua lembaga penyiaran komunitas di Sumsel, serta satu televisi swasta lokal di Banyuasin, yakni Station One. (Bisnis/K49)
Cetak
LAYANANLembaga penyiaran ajukan izin
Cetak
PALEMBANG: Sebanyak 14 lembaga penyiaran dan satu stasiun televisi telah mengajukan izin prinsip penyiaran (IPP) di Sumatra Selatan, menyusul peluang untuk memperoleh jaringan masih terbuka lebar.
"Minat atas izin radio dan televisi di Sumsel sangat tinggi, terbukti hingga kini masih banyak pengusaha yang mengajukan izin baru," kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumsel Mudrik Qori, kemarin.
Permohonan dari 14 lembaga penyiaran itu terdiri atas 12 lembaga penyiaran swasta dan dua lembaga penyiaran komunitas di Sumsel, serta satu televisi swasta lokal di Banyuasin, yakni Station One. (Bisnis/K49)
Cetak
Langganan:
Postingan (Atom)